Pentingnya Oximeter bagi Pasien Isolasi Mandiri COVID-19

Diposting 3 tahun yang lalu

Jumat, 5 September 2021

WHO mengimbau seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memiliki oximeter. Alat ini digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dan mencegah gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen di dalam tubuh.

Hingga kini, jumlah kasus positif COVID-19 masih terus meningkat. Berbagai institusi kesehatan, termasuk WHO, mulai menyarankan masyarakat untuk menyediakan oximeter di rumah. Oximeter (pulse oximeter) adalah alat pengukur kadar oksigen dalam darah. Alat ini penting untuk dimiliki terutama bagi seseorang yang dinyatakan positif COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri sebagai alat memantau saturasi oksigen dalam tubuh karena kondisi kurangnya oksigen dalam tubuh umumnya tidak menimbulkan gejala. Padahal, kondisi tersebut berbahaya dan mengancam nyawa bila tidak segera ditangani. Namun, tidak hanya untuk COVID-19, alat ini juga berperan penting untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah yang bisa menurun akibat berbagai kondisi atau penyakit lain, seperti:

Cara Menggunakan Oximeter Alat ini digunakan dengan cara dijepitkan di jari tangan. Setelah terpasang, sensor pada oximeter akan mengevaluasi jumlah hemoglobin atau zat di dalam sel darah merah yang bertugas untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oximeter dilengkapi dengan layar monitor kecil. Pada layar tersebut, akan ditampilkan hasil pengukuran kadar oksigen dalam darah. Berikut ini adalah beberapa tips dan cara menggunakan oximeter dengan baik dan benar:

Pentingnya Memiliki Oximeter Saat Isolasi Mandiri Kadar saturasi oksigen dalam darah hanya bisa ditentukan melalui dua cara, yaitu dengan alat oximeter dan pemeriksaan penunjang berupa analisa gas darah. Sayangnya, pemeriksaan penunjang tersebut tidak praktis dan hanya bisa dilakukan di laboratorium klinik atau rumah sakit. Oleh karena itu, WHO mengimbau agar pasien COVID-19 atau orang yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memiliki oximeter. Hal ini dikarenakan sebagian pasien COVID-19 bisa mengalami happy hypoxia atau silent hypoxia, yaitu kondisi menurunnya saturasi oksigen dalam darah tanpa disertai gejala. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi penurunan kadar oksigen tersebut bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh, bahkan menimbulkan komplikasi fatal, seperti gagal napas dan kematian mendadak. Dengan rutin melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam darah, Anda bisa memantau apakah tubuh Anda mendapatkan oksigen yang cukup dan bisa segera ke dokter bila mengalami kekurangan oksigen. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin rendah risiko terjadinya komplikasi berbahaya atau gejala COVID-19 yang berat. Oleh karena itu, oximeter merupakan alat yang penting untuk dimiliki, terutama jika Anda merupakan pasien COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika Anda mengalami gejala menurunnya kadar oksigen dalam darah, seperti sesak napas, lemas, kulit pucat, serta kuku dan bibir tampak kebiruan, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan. Pastikan Anda selalu memantau kadar oksigen dalam darah, karena penurunan saturasi oksigen bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa disertai gejala yang jelas. Oleh karena itu, sediakan oximeter di rumah dan jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun Anda berada.

PT Kasih Karunia Kekal menjual produk oximeter dan dapat di temukan di e-commerce kesayangan.

https://www.alodokter.com/